Wednesday, October 1, 2014

Pembangkit Listrik Tenaga Panas Matahari

Pembangkit Listrik Tenaga Panas Matahari Menggunakan Energi Matahari, Bukan Melalui Pembakaran
Pembangkit listrik panas matahari menggunakan sinar matahari untuk memanaskan cairan pada temperatur yang sangat tinggi. Cairan ini kemudian disirkulasikan melalui pipa sehingga dapat mentransfer panas ke air untuk menghasilkan uap. Uap, pada gilirannya, diubah menjadi energi mekanik pada turbin dan dikonversi menjadi listrik oleh generator konvensional yang disambunkan ke turbin.

Jadi, kerja pembangkit listrik panas matahari pada dasarnya sama dengan memproduksi listrik menggunakan bahan bakar fosil, kecuali bahwa daripada menggunakan uap yang dihasilkan dari pembakaran bahan bakar fosil, uap dihasilkan oleh panas yang dikumpulkan dari sinar matahari. Teknologi panas matahari menggunakan sistem konsentrator untuk mencapai suhu tinggi yang diperlukan untuk memanaskan fluida.

Tiga jenis utama dari sistem tenaga panas matahari adalah:

Parabolik (jenis yang paling umum)
Piringan surya 
Menara Tenaga surya


Sebuah sistem piring/mesin surya menggunakan kolektor surya yang bisa melacak arah matahari, sehingga mereka selalu mengarah lurus ke matahari dan memusatkan energi surya pada titik fokus piring. Rasio konsentrasi Sebuah piring surya jauh lebih tinggi dari parabolik surya, biasanya lebih dari 2.000, dengan suhu fluida mencapai 1380 ° F.







Sistem piring/mesin surya mengkonversi panas menjadi tenaga mekanik dengan mengkompresi fluida ketika cuaca dingin, dan dengan memanaskan cairan yang terkompresi tadi, cairan akan menggerakkan turbin atau dengan piston menghasilkan kerja. Mesin ini digabungkan ke generator listrik untuk mengubah tenaga mekanik menjadi tenaga listrik.










Sebuah menara tenaga surya, atau receiver pusat, menghasilkan listrik dari sinar matahari dengan memfokuskan energi surya yang terkonsentrasi pada menara penukar panas (penerima). Sistem ini menggunakan ratusan hingga ribu cermin matahari yang disebut heliostats untuk mencerminkan dan mengkonsentrasikan energi matahari ke sebuah menara receiver pusat. Energi yang terkonsentrasi dapat mencapai 1.500 kali energi yang datang dari matahari.

Energi yang hilang saat transportasi diminimalkan karena energi surya langsung ditransfer dariheliostats ke receiver tunggal, tidak dipindahkan melalui media transfer ke satu lokasi sentral, seperti pada teknik parabola.

Menara pembangkit listrik harus besar agar menguntungkan secara ekonomis. Teknik ini adalah teknologi yang menjanjikan untuk pembangkit listrik skala besar. Menara surya berada dalam tahap awal pengembangan dibandingkan dengan teknologi parabola.



1 comment:

  1. Saya tertarik dengan tulisan anda mengenai Tenaga Surya.
    Saya juga mempunyai tulisan yang sejenis mengenai Studi Tenaga Surya yang bisa anda kunjungi di Informasi Tenaga Surya

    ReplyDelete