Saturday, July 13, 2013

Typical Sistem Jaringan Transmisi/Distribusi

    Untuk menyalurkan listrik dari pusat pembangkit ke pusat beban, terdapat beberapa type dasar rangkaian distribusi antara lain:
A.Jaringan Radial
B.Network System


A.Jaringan Radial


Jaringan Radial terdiri atas
1. Simple Radial System
2. Loop Primary Radial System
3. Banked Secondary Radial System
4. Primary Selective Radial System
5. Secondary Selective Radial System



1. Simple Radial System
    Jaringan ini sangat sederhana, hanya mempunyai satu feeder yang mensupply ke semua rangkaian beban, sehingga apabila feeder/ peralatan utama mengalami gangguan atau rusak/masa perawatan/perbaikan dan lain-lain, maka semua aliran akan terputus. System ini hanya sesuai untuk daerah industry yang kecil dimana kondisi operasi yang ada memungkinkan adanya pemutusan aliran listrik yang memberikan waktu cukup lama guna melaksanakan perawatan atau perbaikan. Ditinjau dari system yang ada, maka biaya investasinya relative murah dan lebih mudah untuk dikembangkan. Tetapi kejelekannya kehandalan dari jaringan rendah, sehingga kontinuitas pelayanan tenaga listrik tidak terjamin.




2. Loop Primary Radial System
    Sistem jaringan radial sederhana yang diperluas sehingga membentuk Loop, tetapi masih menghandalkan dari saluran/feeder utama (Single Feeder). Beberapa keuntungan dari system ini di bandingkan dengan Simple Radial System adalah sebagai berikut :

1. Kehandalannya lebih baik
2. Adanya tambahan peralatan yang ada maka gangguan dapat diisolasi
3. Dapat dilakukan Rutin service/perawatan atau perbaikan terhadap peralatan utama.


3. Banked Secondary Radial System
    System ini hamper sama dengan Loop System Radial System, hanya dikembangkan pada out going secondary feeder. Diharapkan system ini lebih fleksibel dengan adanya tambahan secondary feeder dan dapat dimanfaatan pada penyaluran terhadap beban yang besar dan jaringan beban yang cukup kompleks. Kejelekan dari system ini adalah tambahan out going feeder yang terhubung Loop antara pusat beban tersebut sehingga dibutuhkan peralatan pengaman yang lebih baik sesuai dengan rated breaking capacitynya dari estimasi pengaruh short circuit, sehingga harga relative mahal.



4. Primary Selective Radial System
    Sistem ini pada setiap station transformer mendapat supply tenaga listrik dari dua feeder primer (Double Incoming) yang terpisah melaui dua penghubung yang berbeda. Apabila sumber pertama (normal) mengalami gangguan, maka supply tenaga ke Transformator dapat dialihkan melaui sumber alternative, tetapi hal ini masih dapat saat dimana aliran listrik itu terputus, walau sudah diselenggarahkan secara otomatis. Kekurangan dari system ini dapat kita hindari apabila dari kedua feeder tersebut memungkinkan untuk dihubungkan secara parallel terlebih dahulu sebelum pemindahan beban dari sumber normal ke sumber alternative.







5. Secondary Selective Radial System
    Sistem in hampir sama dengan Primary Selective Radial System, tetapi lebih banyak disempurnahkan. Scundair dan Transformator distribusi dihubungkan satu dengan yang lainnya dengan menggunakan peralatan “Tie Breaker” atau “Couper Breaker” yang dalam operasi normal pada posisi terbuka (Normaly Open). Apabila supply tegangan bagian primer (Incoming Feeder) dari transformator mengalami gangguan, maka circuit breaker secondair dari transformator tersebut akan terbuka dan Tie Breaker akan bekerja (tertutup) secara baik manual atau otomatis sesuai yang dikehendaki sehingga beban dapat dipikul oleh transformator lainnya.



B.Network System

System jaringan rangkaian jala-jala menurut API standar terbagi atas :
1. Straight Network System
2. Spot Network System
3. Primary Selective Spot Network System

Ketiga dari system jaringan tersebut kehandalannya hampir sama, membentuk rangkaian sumber tenaga listrik saling mengisi. System ini sangat komplek, biasanya terdiri dari beberapa sumber tenaga yang terinterkoneksi satu dengan yang lainnya pada sisi primer ataupun sisi secundair dari masing-masing transfornator distribusi.

0 comments:

Post a Comment