Pembangkit Listrik Tenaga Panas Matahari Menggunakan Energi Matahari, Bukan Melalui Pembakaran
Pembangkit listrik panas matahari menggunakan sinar matahari untuk memanaskan cairan pada temperatur yang sangat tinggi. Cairan ini kemudian disirkulasikan melalui pipa sehingga dapat mentransfer panas ke air untuk menghasilkan uap. Uap, pada gilirannya, diubah menjadi energi mekanik pada turbin dan dikonversi menjadi listrik oleh generator konvensional yang disambunkan ke turbin.
Jadi, kerja pembangkit listrik panas matahari pada dasarnya sama dengan memproduksi listrik menggunakan bahan bakar fosil, kecuali bahwa daripada menggunakan uap yang dihasilkan dari pembakaran bahan bakar fosil, uap dihasilkan oleh panas yang dikumpulkan dari sinar matahari. Teknologi panas matahari menggunakan sistem konsentrator untuk mencapai suhu tinggi yang diperlukan untuk memanaskan fluida.
Tiga jenis utama dari sistem tenaga panas matahari adalah:
Parabolik (jenis yang paling umum)
Piringan surya
Menara Tenaga surya



Energi yang hilang saat transportasi diminimalkan karena energi surya langsung ditransfer dariheliostats ke receiver tunggal, tidak dipindahkan melalui media transfer ke satu lokasi sentral, seperti pada teknik parabola.
Menara pembangkit listrik harus besar agar menguntungkan secara ekonomis. Teknik ini adalah teknologi yang menjanjikan untuk pembangkit listrik skala besar. Menara surya berada dalam tahap awal pengembangan dibandingkan dengan teknologi parabola.
Saya tertarik dengan tulisan anda mengenai Tenaga Surya.
ReplyDeleteSaya juga mempunyai tulisan yang sejenis mengenai Studi Tenaga Surya yang bisa anda kunjungi di Informasi Tenaga Surya